Bahan Ajar Mata Kuliah Statistika I
Disusun oleh: H.
Karsidik,
1. Definisi
dan Kegunaan Statistik
1.1 Definisi
Statistik dalam arti luas
Statistik adalah ilmu
pengetahuan yang merangkum kegiatan- kegiatan antara lain pengumpulan, pengorganisasian,
perangkuman , pemaparan, dan penganalisaan data, serta pengambilan kesimpulan berdasarkan
metode ilmiah yang teruji. Untuk penarikan kesimpulan yang valid serta
pengambilan keputusan yang berdasarkan alasan ilmiah yang kuat dari hasil,
analisis tersebut.
Statistik dalam arti sempit
Statistik berarti informasi
yang berbentuk angka,seperti: Sensus Ekonomi, Sensus Penduduk.dimana dalam
hasil sensus tersebut diantaranya tercantum jumlah penduduk menurut umur,
jumlah yang masih buta huruf, dan sebagainya. Sedangkan pada hasil sensus ekonomi
informasi yang ada diantaranya jumlah usaha/perusahaan, jumlah asset perusahaan
yang dirinci menurut kegiatan ekonomi yang ada.
1.2 Kegunaan Statistik
Berdasarkan
hasil yang diperoleh pada butir 1.1 memberikan
informasi kepada stake holder dalam setiap
tindakan peng-ambilan kebijakan agar
lebih terarah dan lebih berhasil guna
2. Pembagian Dalam Statistik
2.1. Statistik Deskriptif (descriptive
statistics) bagian
dari ilmu statistik hanya terbatas untuk menggambarkan dan mendeskripsikan
serta menganalisis suatu kelompok yang menjadi objek penelitian tanpa melakukan
gene-ralisasi atau melakukan penarikan kesimpulan atau inferensi tentang kelompok yang lebih
besar. Statistik deskriptif juga disebut statistikdeduktif
2.2. Statistik
Induktif atau Statistik Inferensi (Inferntial
Statistics).
Jika sebuah sampel yang representatitive diambil dari suatu populasi, menunjukkan
adanya sifat/karakteristik yang ada pada
sampel tersebut, maka kesimpulan tentang populasi dapat ditarik dari analisis
sampel tersebut.
2.3.Teori Kebijakan (Decision
Theory).
Metode dan
teknik statistik inferens yang digunakan dalam cabang ilmu statistik, disebut
dengan Decision Theory. Pengetahuan tentang teori ini sangat membantu
bagi para manajer terutama dalam situasi yang tidak menentu. Salah satunya adalah
teori probabilita, teori ini berperan penting dalam pengambilan keputusan.
3. Populasi dan Sampel
Proses pengumpulan data yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi
tentang karakteristik
dari suatu kelompok individu ataupun benda maka akan dihadapkan pada kondisi
yang mengharuskan untuk memilih salah satu cara yang sesuai dengan kemampuan
serta sifat dari objek penelitian itu sendiri. Sering kali dihadapkan pada kepraktisan atau keperluan dalam
melakukan observasi/penelitian terhadap objek statistik. Untuk melakukan
penelitian/pengamatan terhadap objek
statistik dalam kelompok besar maka
perlu dipikirkan, apakah penelitian/pengamatan akan dilakukan pada seluruh
objek statistik teresebut (populasi) ataukah hanya sebagian kecil dari kelompok
tersebut (sampel).Perlu untuk difikirkan jika penelitian akan dilakukan
terhadap seluruh objek penelitian (sensus) maka daya dan dana yang cukup besar
harus tersedia, sebaliknya jika penelitian akan dilakukan secara sampel perlu
pertimbangan bahwa didalam penelitian tersebut akan muncul suatu kesalahan yang
disebut sampling error yang secara statistik
dapat dihitung, sedangkan dana dan daya relatif kecil.
4. Variabel Kontinu dan Diskrit
Variabel adalah
sebuah simbol seperti : X ; Y ; Z ; H ; x ; y ; h ; p, dapat menyandang setiap
nilai dari suatu himpunan nilai yang disebut sebagai domain
dari variabel tersebut. Jika variabel hanya
dapat menyandang satu nilai maka variabel ini disebut dengan nama konstanta.
Dalam melakukan observasi
perlu ditentukan karakteristik-karakteristik yang akan diobservasi dari unit
amatan ( statistical object ). Karakteristik- karakteristik ini
merupakan variabel. Variabel dalam penelitian merupakan atribut dari sekelompok
objek yang akan diteliti dengan variasi dari masing-masing objeknya.
Sebuah variabel yang secara teoritis dapat menyandang setiap nilai diantara
dari dua nilai yang diberikan disebut dengan variabel kontinu. Sedangkan
variabel yang secara teoritis tidak dapat menyandang setiap nilai diantara dua
nilai yang diberikan disebut dengan variabel diskrit.
Contoh Variabel Kontinu.
Tinggi seseorang
dapat menunjukkan nilai 170 cm, 175cm ataupun 174,875 cm tergantung tingkat
kecermatan dalam pengukuran. Hal yang demikian merupakan variabel kontinu
Contoh Variabel Diskrit
Jumlah anggota
rumahtangga dalam suatu rumahtangga dapat ditunjukkan oleh suatu angka tertentu
misalnya : 3 atau 4 atau 5 orang dan tidak mungkin jumlah anggota
rumahtangganya 2,5 orang ataupun 3,9 orang. Hal yang demikian merupakan variabel diskrit
5 . Fungsi
Fungsi adalah suatu
variabel yang mempunyai keterkaitan dengan satu atau lebih dengan variabel lain
yang mempengaruhi besarnya suatu variabel tersebut. Dengan kata lain jika
sebuah nilai diberikan pada suatu variabel ( katakan variabel X ) dan hal ini
dapat memberikan pengaruh terhadap variabel lain ( katakan variabel Y ), maka
dapat dikatakan Y adalah fungsi dari X, dan dapat dituliskan dengan simbol Y =
F (X), hal ini ini menunjukkan adanya ketergantungan fungsional antara variabel
Y terhadap variabel X. Selanjutnya
variabel Y disebut dengan variabel tak bebas ( dependent
variable ) sedangkan
variabel X disebut dengan variabel bebas (independent
variabel ).
Contoh
1. Hasil panen merupakan
fungsi dari luas panen. Jika hasil panen dinotasikan dengan Y, sedangkan luas
panen dinotasikan dengan X, maka dapat dikatan Y merupakan fungsi dari X, dan
dituliskan dengan Y = F (X )
2. Suatu variabel yang
dinotasikan sebagai Y = F ( X ) , maka besarnya nilai Y ditentukan oleh nilai
X, berdasarkan persamaan :
Y = 25 + 27,5 X, nilai Y
dapat dihitung jika besarnya nilai X
ditentukan, misalnya 2 ; 3 ; 5,5 ; dan seterusny Demikian
pula jika nilai Y ditentukan maka besarnya nilai X dapat dihitung.
Contoh diatas hanya
menunjukkan bahwa variabel tak bebas (dependent
variable) hanya tergantung pada satu variabel bebas (independent variable), hal ini tidak selalu terjadi. Secara umum
jika variabel tak bebas tergantung pada
beberapa variabel bebas maka fungsinya dapat dituliskan Y = f (x1, x2,
x3,.........xn), yang selanjutnya dapat dituliskan
sebagai berikut : Y = b0 + b1x1+ b2x2
+........+ bnxn. Walaupun
dalam contoh ini hanya merupakan contoh
persamaan linear, namun pada hakekatnya dapat juga persamaan non linear.
Berikut ini contoh fungsi
yang non linear :
Q = AKα Lβ dimana: Q merupakan dependent variable
K dan L independent variablr
α dan β koefisien yang ditulis dalam
pangkat
Qx = 1,6 K0,4
L0,6 dimana Qx =
Output (dependent variable )
K
dan L (independent variable)
Secara umum fungsi ini dapat dituliskan Qx
= f (K,L)