Pages

Pages

Pages

Pages

Sunday, December 16, 2012

ARIYAH ( Pinjam-meminjam ) Dalam pandangan islam



Sebagai manusia kita tidak akan pernah dipisahkan dengan yang namanya pinjam-meminjam atau ‘ariyah. Karena kita bahwa semua yang kita butuhkan itu tidak semuanya kita memilikinya. Oleh karena itulah maka adanya pinjam-meminjam atau ‘ariyah. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan rukun, syarat, dan dalil-dalil yang membahas mengenai ‘ariyah atau pinjam-meminjam.

Menurut Bahasa ‘ariyah adalah memberi manfaat tanpa imbalan. Sedangkan ‘ariyah menurut syara’ ialah memberikan manfaat dari sesuatu yang halal dimanfaatkan kepada orang lain, dengan tidak merusakkan zatnya, agar zat barang itu nantinya bisa dikembalikan lagi kepada yang mempunyai. Tiap-tiap yang mungkin diambil manfaatnya dengan tidak merusakkan zat barang itu, boleh dipinjam atau dipinjamkan.

‘Ariyah disyariatkan berdasarkan dalil-dalil berikut :
- Firman Allah Ta’ala
Dan tolong-menolonglah kalian dalam kebajikan dan taqwa kepada Allah dan janganlah kamu bertolong-tolongan dalam berbuat dosa dan bermusuhan.” (Al Maidah : 2)


- Firman Allah Ta’ala
Dan enggan(menolong dengan) barang berguna.” (Al Ma’un : 7)

- Sabda Rosulullah SAW
Pinjaman wajib dikembalikan dan orang yang menjamin sesuatu harus membayar” (riwayat Abu Daud dan Tirmidzi)
Hukum ‘Ariyah
Hukum ‘ariyah adalah sunnah berdasarkan firman Allah Ta’ala dalam surat Al Maidah ayat 2, akan tetapi bisa jadi ‘ariyah itu hukumnya menjadi wajib, misalnya meminjamkan pisau untuk menyembelih binatang yang hampir mati. Dan hukumnya bisa haram apabila barang yang dipinjam itu digunakan untuk sesuatu yang haram atau dilarang oleh agama. Karena jalan menuju sesuatu, hukumnya sama dengan hukum yang dituju.

Diantara hukum-hukum ‘ariyah adalah sebagai berikut :
1. Sesuatu yang dipinjamkan harus sesuatu yang mubah(diperbolehkan). Jadi seseorang tidak boleh meminjamkan budak wanita kepada orang lain untuk digauli atau seseorang tidak boleh meminjamkan orang muslim untuk melayani orang kafir atau meminjamkan parfum haram atau pakaian yang diharamkan, karena Allah Ta’ala berfirman :
“Dan jangan kalian tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Al Maidah:2)

2. Jika mu’ir (pihak yang meminjamkan) mengisyaratkan bahwa musta’ir (peminjam) berkewajiban mengganti barang yang dipinjam jika dia merusak barang yang dipinjam, maka musta’ir wajib menggantinya, karena Rosulullah SAW bersabda :

Kaum muslimin itu berdasarkan syarat-syarat mereka.”(riwayat Abu Daud dan Al Hakim)

Jika mu’ir tidak mengisyaratkan, kemudian barang pinjaman rusak bukan karena kesalahan musta’ir atau tidak karena disengaja, maka musta’ir tidak wajib mengganti, hanya saja dia disunnahkan untuk menggantinya, karena Rosulullah SAW bersabda kepada salah seorang istrinya yang telah memecahkan salah Satu tempat makanan.

makanan dengan makanan dan tempat dengan tempat.” (diriwayatkan Al Bukhari).

Namun jika kerusakannya hanya sedikit disebabkan karena dipakai dengan izin tidaklah patut diganti, karena terjadinya sebab pemakaian yang diizinkan.(ridlo kepada sesuatu berarti ridlo pula kepada akibatnya).

Jika barang pinjaman mengalami kerusakan karena kesalahan dan disengaja oleh musta’ir, dia wajib menggantinya dengan barang yang sama atau dengan uang seharga barang pinjaman tersebut, karena Rosulullah SAW bersabda :

Tangan berkewajiban atas apa yang diambilnya hingga ia menunaikannya.” (Diriwayatkan Abu Daud, At Tirmidzi dan Al Hakim yang men-shahih-kannya).

3. Musta’in (peminjam) harus menanggung biaya pengangkutan barang pinjaman ketika ia mengembalikannya kepada mu’ir jika barang pinjaman tersebut tidak bisa diangkut kecuali oleh kuli pengangkut atau dengan taksi.
Rosulullah bersabda :

Tangan berkewajiban atas apa yang diambilnya hingga ia menunaikannya.”(diriwayatkan Abu Daud, At Tarmidzi dan Al Hakim)

4. Musta’in tidak boleh menyewakan barang yang dipinjamnya. Adapun meminjamkannya kepada orang lain dibolehkan, dengan syarat mu’in merelakannya.

5. Pada tiap-tiap waktu, yang meminjam ataupun yang meminjamkan boleh memutuskan aqad asal tidak merugikan kepada salah seorang di antara keduanya. Jika seseorang meminjamkan kebun untuk dibuat tembok, ia tidak boleh meminta pengembalian kebun tersebut hingga tembok tersebut roboh. Begitu juga orang yang meminjamkan sawah untuk ditanami, ia tidak boleh meminta pengembalian sawah tersebut hingga tanaman yang ditanam diatas sawah tersebut telah dipanen, karena menimbulkan mudharat kepada seorang muslim itu haram.

6. Barang siapa meminjamkan sesuatu hingga waktu tertentu, dia disunahkan tidak meminta pengembaliannya kecuali setelah habisnya batas waktu peminjaman.

Rukun Meminjamkan :

1. Ada yang meminjamkan, syaratnya yaitu :
a. Ahli (berhak) berbuat kebaikan sekehendaknya. Anak kecil dan orang yang dipaksa, tidak sah meminjamkan.
b. Manfaat barang yang dipinjamkan dimiliki oleh yang meminjamkan, sekalipun dengan jalan wakaf atau menyewa karena meminjam hanya bersangkutan dengan manfaat, bukan bersangkutan dengan zat. Oleh karena itu, orang yang meminjam tidak boleh meminjamkan barang yang dipinjamnya karena manfaat barang yang dipinjamnya bukan miliknya. Dia hanya diizinkan mengambilnya tetapi membagikan manfaat yang boleh diambilnya kepada yang lain, tidak ada halangan. Misalnya dia meminjam rumah selama 1 bulan tetapi hanya ditempati selama 15 hari, maka sisanya boleh diberikan kepada orang lain.

2. Ada yang meminjam, hendaklah seorang yang ahli (berhak) menerima kebaikan. Anak kecil dan orang gila tidak sah meminjam sesuatu karena ia tidak ahli (tidak berhak) menerima kebaikan.

3. Ada barang yang dipinjam, syaratnya :
a. Barang yang benar-benar ada manfaatnya
b. Sewaktu diambil manfaatnya, zatnya tetap (tidak rusak).
4. Ada lafadz. Menurut sebagian orang sah dangan tidak berlafadz.

Syarat Sahnya ‘Ariyah :

Untuk sahnya ‘ariyah ada empat syarat yang wajib dipenuhi :
1. Pemberi pinjaman hendaknya orang yang layak berbaik hati. Oleh karena itu, ‘ariyah yang dilakukan oleh orang yang sedang ditahan hartanya tidak sah.
2. Manfaat dari barang yang dipinjamkan itu hendaklah milik dari yang meminjamkan. Artinya, sekalipun orang itu tidak memiliki barang, hanya memiliki manfaatnya saja, dia boleh meminjamkannya, karena meminjam hanya bersangkut dengan manfaat, bukan bersangkut dengan zat.
3. Barang yang dipinjamkan hendaklah ada manfaatnya. Maka tidak sah meminjamkan barang yang tidak berguna. Karena sia-sia saja tujuan peminjaman itu.
4. Barang pinjaman harus tetap utuh, tidak boleh rusak setelah diambil manfaatnya, seperti kendaraan, pakaian maupun alat-alat lainnya. Maka tidak sah meminjamkan barang-barang konsumtip, karena barang itu sendiri akan tidak utuh, seperti meminjamkan makanan, lilin dan lainnya. Karena pemanfaatan barang-barang konsumtip ini justru terletak dalam menghabiskannya. Padahal syarat sah
nya ‘ariyah hendaklah barang itu sendiri tetap utuh.

Mari Berbagi walaupun hanya sekedar Informasi



Berbagi informasi tentang segala hal positif
Mengatasi Print Spooler Service not Running
Tulisan mengatasi print spooler service not running ini sambungan dari mengatasi virus di windows. Ternyata virus yang sempat membuat semua icon di XPku hilang semua juga melumpuhkan printer. Driver printer tidak mengalami gangguan hanya saja aplilkasi print spoiler ternyata dihentikan oleh virus tersebut. Hal itu membuat fungsi add printer tidak jalan. Saat membuka word processing juga tidak bisa dipreview dan juga tidak bisa diprint. Tidak ada reaksi apapun saat dipencet perintah print. Permasalahan ini tidak bisa diatasi dengan menginstal ulang driver printer karena memang tidak terjadi error apapun di driver printer.
Untuk mengatasi ini aku lakukan langkah berikut:
1. klik start>run> ketik services.msc
2. Cari Print Spooler klik kanan dan pilih properties
3. pada startup type pilih automatic, kemudian klik start
Seharusnya setelah langkah ketiga, fungsi add printer dan fungsi printer pada berbagai aplikasi sudah jalan.
Akan tetapi tidak dengan komputerku karena ternyata si komputer tidak menemukan dimana harus mengeksekusi file exe yang dimaksud.
Aku curiga si virus yang dulu aku sikat, diam-diam memakan beberapa file yang dibutuhkan untuk menjalankan layanan printer. Akhirnya aku putuskan untuk mencari dll dan file yang dihapus oleh virus gak tau diri tersebut. Aku buka yahoo messenger dan meminta temenku di Aachen yang sedang online untuk mencari di folder windows kata spool dan aku minta untuk mengirim file-file tersebut. Akhirnya benar dugaanku bahwa si virus telah menghapus 5 file penting untuk layanan printer:
- winspool.drv
- winspool.exe
- spoolss.dll
- folder spool
- spoolsv.exe
Akhirnya aku copykan kelima file tersebut ke folder windows kecuali file kelima ke folder windows/system32. Setelah kelima file tersebut tercopy aku restart komputerku. Dengan mengulangi langkah membuka services.msc dan mengaktifkan print spooler masalah teratasi. Akhirnya fungsi add printer dan fungsi printer pada word processing, internet browser dan aplikasi lainnya jalan dengan mulus.
Pesan error Print Spooler Service not Running memang menjengkelkan. Aku harus utak atik selama 2 jam untuk menemukan solusi permasalahan ini. Setelah ketemu ternyata sangat mudah mengatasinya.
Ditulis oleh:
Dhidik Prastiyanto

kunjungilah

http://www.clixsense.com/?3669693
<a href="http://www.clixsense.com/?3669693" target=_blank><img src="http://csstatic.com/banners/clixsense_gpt120x600a.png" border=0></a>

ILMU STATISTIKA



ILMU STATISTIKA

I.                   PENGERTIAN  STATISTIKA
Pengertian Statistik adalah dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta umumnya berbentuk angka-angka yang disusun dalam table atau diagram yang menyatakan atau menggambarkan suatu persoalan.
Pengertian Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan fakta ,pengolahan serta penganalisaannya , penerikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan penganalisaan yang dilakukan.

Pengelompokan  Statistika:
*Statistika Deskriptif adalah statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja.  Seperti , ukuran lokasi; ukuran veriabilitas dan ukuran bentuk.
*Statistika Induktif/inferensi adalah statistika yang menggunakan data pada suatu sampel untuk  menarik kesimpulan mengenai populasi dari mana sampel itu diambil.
*Statistika Parametrik adalah statistika yang menggunakan asumsi mengenai populasi dan membutuhkan pengukuran kwantitatif dengan level data atau rasio.
*Statistika Non Parametrik adalah statistika yang menggunakan asumsi populasi yang lebih sedikit ( atau tidak menggunakan sama sekali ) dan membutuhkan data serendah-rendahnya ordinal (ada beberapa metoda untuk nominal ).

Keterangan mengenai persoalan disebut data , lengkapnya data statistik
Data Kwantitatif : data yang berbentuk bilangan, harganya ber-ubah2 atau bersifat variable.(data diskrit : data dengan variable diskrit dan data kontinue data dengan variable kontinue ). Data hitung merupakan data diskrit sedangkan hasil pengukuran merupakan data continue.
Data kwalitatif :  data yang bukan kwantitatif data-data yang dilukiskan menurut kwalitatif. Golongan ini sering disebut atribut misal:sakit, baik dst.
Data dalam kontek statistika lebih dikenal data statistic yang memiliki ciri2  
Berupa data kuantitatif, dikumpulkan menurut metode statistika dan nilai satu dengan lainnya dapat saling dibandingkan.





Populasi dan Sampel
Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kwantitatif maupun kwalitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas dinamakan Populasi.
Adapun sebagian yang diambil dari populasi dinamakan sampel.

                        
                                                               Lingkaran luar sbg populasi


                                                               Lingkaran didalam sbg sampel




Kegunaan statistika
Perkembangan ilmu statistika telah berdampak sangat luas bagi kepentingan masyarakat dan dunia ilmu pengetahuan . Dewasa ini hampir semua disiplin ilmu pengetahuan memasukkan metoda statistika seperti : ekonomi, teknik, pertanian ,pisikologi, kedokteran dan lainnya masih banyak lagi.
Ilmu statistika mempunyai empat kegunaan pokok jaitu :
1.     Sebagai metode ilmiah dalam penelitian diberbagai ilmu pengetahuan.
2.     Sebagai dasar ilmiah untuk menganalisa dan mengambil keputusan terhadap suatu masalah secara kwantitatif.
3.     Sebagai alat untuk menggambarkan dan menganalisa suatu peristiwa secara kwantitatif.
4.     Memberi masukan bagi disiplin ilmu lain untuk menciptakan teori-teori atau metoda-metoda baru yang bermanfaat ( statistika terapan ).

II.               STATISTIKA  DESKRIPTIF
A.   Pengaturan Data Statistik
1,Definisi data
Data adalah kumpulan angka yang berhubungan dengan suatu observasi
Data statistika memiliki cirri-ciri :
-         Berupa data kwantitatif.
-         Dikumpulkan menurut metoda statistic.
-         Nilai satu dengan lainnya dapat saling dibandingkan, oleh karena itu data statistika terdiri dari nilai-nilai yang sama atau homogen.

2, Data Mentah : nilai observasi yang belum diolah
    Contoh : Penelitian IQ 20 orang .
               90     90    120    100      130   95     120     100    90     113
              125   105   100    115      130   100   110     115    110   125    

3, Pengumpulan data  : Ada dua cara untuk mengumpulkan data
Data intern : data dari sumber dalam perusahaan/organisasi ( biaya ,dll )
Data ekstern : data dari sumber diluar perusahaan ( data dari BPS dsb).  

4, Penyusunan Data : 
Setelah data terkumpul , langkah selanjutnya adalah menyusun data mentah agar mudah dibaca dan dianalisis. Dalam menyusun data kita urutkan dan membentuknya kedalam suatu table distribusi frekwensi.
Contoh :  Penelitian IQ diatas 
   No           Kelas( score IQ)           Frekwensi
      1            85 – 94                           3
      2            95 – 104                         5
      3           105 – 114                        3
      4           115 – 124                        5
      5            125 – 134                        4
                      Jumlah                        20   

5, Penyajian Data  :
Data dapat disajikan dengan berbagai cara, pada umumnya ada tiga media yaitu : table , grafik dan gambar.   

B.   Distribusi Frekwensi       
1,  Difinisi dan Bentuk Distribusi Frekwensi:
 Distribusi Frekwensi adalah metode statistika untuk menyusun data dengan cara membagi nilai-nilai observasi data kedalam kelas-kelas dengan interval tertentu. Distribusi frekwensi terdiri dari beberapa komponen
a.     Interval kelas ( Ci ) ; jarak observasi dalam satu kelas .
85   -   94   , interval kelas = 10
b.     Jumlah kelas ( N ), contoh IQ diatas  N = 5
c.      Batas bawah dan batas atas kelas ( B dan B’)                                            85   -   94  , batas bawah kelas (B )= 85 , batas atas kelas (B’) = 94 
d.     Tepi kelas bawah dan tepi kelas atas ( L dan L’ )              
tepi bawah kelas i = ( B kelas i + B’sebelum kelas i ) / 2

tepi atas kelas i  = ( B kelas i + B’sesudah kelas i ) / 2
85   -   94  L = (85 + 84)/ 2 = 84,5 ; L’= ( 94+95 )/ 2 = 94,5
e.      Mid point atau titik tengah kelas (X)
Mid point (X) =( B kelas i + B’kelas i ) / 2
           85 – 94         X = (85+94)/ 2 = 89,5                 
 95 – 104       X = (95+104)/ 2 = 99,5
f.       Nilai kumulatif kurang dari dan lebih dari  ( fk <  dan  fk >)
Fk  penelitian IQ = 20


    No       Kelas( score IQ)           Frek     X     tepi kelas     fk<    fk >
                                                                              84,5          0       20
      1            85 – 94                         3     89,5       94,5          3        17
      2            95 – 104                       5     99,5       104,5        8        12
      3           105 – 114                      3     109,5     114,5        11       9
      4           115 – 124                      5     119,5     124,5        16       4
      5           125 – 134                      4     129,5     134,5        20       0

2,  Macam Distribusi Frekwensi
Berdasarkan jenis variable pada datanya , distribusi frekwensi dapat dibagi menjadi variable diskrit dan variable kotinue.
Contoh distribusi frekwensi variable diskrit  penelitian IQ diatas
Contoh distribusi frekwensi variable continue:
distribusi frekwensi waktu tempuh 20 orang pelari.
     No   Kelas(detik)                     Frekwensi
      
      1      9,5 dan dibawah 10                1                               
      2     10 dan dibawah 10,5               9 
      3      10,5 dan dibawah 11              8
      4      11 dan dibawah 11,5              1     
      5      11,5 dan dibawah 12              1 

Hal yang perlu diperhatikan dalam distribusi frekwensi variable continue:
-         Dibawah 10 yang dimaksud 9,9999, dengan model interval kelas demikian , diharapkan agar angka pecahan dapat terliput dalam table.
-         Mid point dibawah 10 dianggap sama dengan 10, pertimbangan segi kepraktisan
-         Untuk mencari tepi kelas bawah kelas dua, menurut rumus sudah dibahas mendekati 10, untuk praktisnya nilai tepi kelas bawahkita sebut”mendekati 10”.

3, Penyusunan Tabel Distribusi Frekwensi
Beberapa langkah penyusunan table distribusi frekwensi yang dapat dilakukan :
-         Menyusun data mentah dari nilai terendah sampai nilai tertinggi agar nilai obsevasi dapat dimasukkan kedalan kelas-kelas yang tepat dengan lebih mudah.
-         Menentukan jumlah kelas dan interval kelas, tidak ada rumus baku dalam menentukan jumlah kelas dan interval kelas.
Rumus alternative untuk menentukan jumlah dan interval kelas
     
          N = 1 + 3,322 log n      ( HA Strurges )
                                                N= Frekwensi nilai obsevasi dalam data
          N = [ 2 (n) ]0,3333           ( Watson )

 Interval kelas

          Ci = range / jumlah kelas
         
           Range = nilai tertinggi – nilai terendah pada data.
           Jumlah kelas dan intervalkelas yang ditentukan dengan rumus 
           tersebut biasanya berupa pecahan , sebaiknya pecahan dibulatkan
           keatas

-         Membentuk kelas-kelas distribusi frekwensi.
-         Memasukkan nilai-nilai observasikedalam kelas-kelas yang sesuai.
-         Menghitung mid point, tepi kelas dan frekwensi kumulatif.